I Latar Belakang
Pada kesempatan ini saya akan membahas
tentang perbedaan dari bunga rafflesia dan bunga bangkai. Raflesia arnoldi
berbeda dengan bunga-bunga lain yang biasanya berbau wangi. Bunga raflesia
arnoldi ini ditemukan dan dimasukkan ke dalam catatan pada abad 19. Awal
ditemukannya raflesia arnoldi ini pada tahun 1818 oleh seorang ahli fisika
bernama Joseph Arnold dan Thomas Stamford Raffles. Ketika mereka sedang menjelajahi
daerah tersebut mereka mencium bau yang sangat menyengat dan berbau busuk ,
mereka langsung mencari asal bau menyengat tersebut setelah beberapa lama
mencari , akhirnya mereka menemukan asal baunya yaitu berasal dari sebuah bunga
yang tumbuh sudah cukup besar , setelah diidentifikasi dengan cermat ,
ditemukanlah identitas bunga tersebut.
II Tujuan
·
Mengetahui
tentang kehidupan Bunga Rafflesia Arnoldi
·
Mengetahui
ciri – cirri khusus di bunga Rafflesia Arnoldi
·
Mengetahui
cara perkembangbiakan tumbuh-tumbuhan, terutama bunga rafflesia arnoldi
·
Mengetahui
perbedaan antara Bunga Rafflesia dengan Bunga Bangkai.
III
Pembahasan
Bunga
Raflesia Arnoldi merupakan jenis tumbuhan bunga parasit. Ia terdiri atas
kira-kira 27 spesies empat diantaranya belum sepenuhnya diketahui cirinya.
Semua spesies dari bunga raflesia ditemukan di si Asia Tenggara, di semanjung
Malaya, Kalimantan, Sumatra, dan Filipina. Bunga Raflesia Arnoldi merupakan
endoparasit pada tumbuhan merambat, menyebarkan haustoriumnya yang mirip akar
di dalam jaringan tumbuhan merambat itu. Tumbuhan ini tidak memiliki batang,
daun, ataupun akar yang sesungguhnya. Sutu-satunya bagian tumbuhan Raflesia
yang dapat dilihat yaitu bunga dengan bermahkota berjumlah merah yang berwarna
merah dan mempunyai motif bintik-bintik berwarna terang. Diameter bunganya
mungkin lebig dari 100 cm dan mempunyai berat kira-kira 10 kg. Bunganya tampak dan berbau seperti
daging yang membusuk, karena itulah ia disebut "bunga bangkai" atau
"bunga daging". Bau bunganya yang tidak enak menarik serangga seperti
lalat dan kumbang kotoran, yang membawa serbuk sari dari bunga jantan ke bunga
betina.
Bunga
Raflesia Arnoldi adalah bunga berbau bangkai raksaksa yang banyak ditemui di
hutan belantara Sumatera. Bunga Raflesia ini berbeda dengan bunga bangkai
biasa, walaupun sama-sama berbau bangkai. Berikut adalah cirri-ciri khusus yang
dimiliki bunga raflesia arnoldi.
Ciri Khusus Bunga Rafflesia arnoldi
- Bunga Rafflesia arnoldii merupakan tumbuhan endemik sumatera dan tidak ditemukan di tempat lain
- Bunga Raflesia adalah jenis tanaman parasit obligat pada tumbuhan merambat (liana) tetrasigma dan tinggal di dalam akar tersebut seperti tali.
- Bunga rafflesia tidak memiliki akar, batang, maupun daun
- Bunga Raflesia memiliki 5 mahkota bunga yang biasanya berwarna merah hati dengan bintik-bintik berwarna terang
- Ukuran mahkota bunga saat mekar sangat besar dengan diameter antara 70-110 cm dan tinggi 50 cm dan berat 11 kg.
- Di dasar bunga yang berbentuk gentong terdapat bunga sari atau putik, tergantung jenis kelamin bunga.
- Keberadaan putik dan benang sari yang tidak dalam satu rumah membuat presentase pembuahan yang dibantu oleh serangga lalat sangat kecil, karena belum tentu dua bunga berbeda kelamin tumbuh dalam waktu bersamaan di tempat yang berdekatan.
- Masa pertumbuhan bunga ini adalah sekitar 9 bulan, tetapi masa mekar bunga rafflesianya hanya 5-7 hari, setelah itu rafflesia akan layu dan mati.
- Rafflesia arnoldi belum bisa di kembang biakan secara buatan.
Sel-sel pada tumbuhan
Sel tumbuhan adalah bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. Sel
tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup
berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya. Fitur-fitur berbeda tersebut
meliputi:- Vakuola yang besar (dikelilingi membran, disebut tonoplas, yang menjaga turgor sel dan mengontrol pergerakan molekul di antara sitosol dan getah.
- Dinding sel yang tersusun atas selulosa dan protein, dalam banyak kasus lignin, dan disimpan oleh protoplasma di luar membran sel. Ini berbeda dengan dinding sel fungi, yang dibuat dari kitin, dan prokariotik, yang dibuat dari peptidoglikan.
- Plasmodesmata, merupakan pori-pori penghubung pada dinding sel memungkinkan setiap sel tumbuhan berkomunikasi dengan sel berdekatan lainnya. Ini berbeda dari jaringan hifa yang digunakan oleh fungi.
- Plastida, terutama kloroplas yang mengandung klorofil, pigmen yang memberikan warna hijau bagi tumbuhan dan memungkinkan terjadinya fotosintesis.
- Kelompok tumbuhan tidak berflagella (termasuk konifer dan tumbuhan berbuga) juga tidak memiliki sentriol yang terdapat di sel hewan.
Tipe sel
- Sel Parenkim - Sel ini memiliki fungsi untuk menyokong berdirinya tumbuhan, juga merupakan dasar bagi semua struktur dan fungsi tumbuhan. Sel parenkim memiliki dinding primer yang tipis, dan sitoplasma yang sangat fungsional. Sel ini hidup saat dewasa, dan bertanggung jawab terhadap fungsi biokimia.
- Sel kolenkim Sel kolenkim tersusun sebagai berkas atau silinder dekat permukaan korteks pada batang dan tangkai daun serta sepanjang tulang daun besar pada helai daun. Kolenkim jarang ditemukan pada akar. Kolenkim adalah jaringan hidup, erat hubungannya dengan parenkim, dan terspesialisasi sebagai penyokong dalam organ yang muda. Bentuk sel berkisar antara bentuk prisma hingga bentuk memanjang. Sel-sel kolenkim memiliki dinding primer yang lebih tebal dibandingkan sel-sel parenkim. Dinding tidak menebal secara merata dan itu merupakan ciri khasnya. Sel-sel parenkim tidak memiliki dinding sekunder dan lignin.
- Sel skelerenkim Sel sklerenkim membentuk kumpulan sel yang berkesinambungan atau berupa berkas yang ramping. Selain itu, sklerenkim juga terdapat tersendiri di antara sel-sel lain. Sklerenkim dapat berkembang dalam tubuh tumbuhan primer ataupun sekunder. Dindingnya tebal, sekunder dan sering berlignin, dan pada saat dewasa protoplasnya bisa hilang.
Cara Perkembangbiakan Bunga Rafflesia
Arnoldi
Di dasar bunga di bagian tengah
berbentuk gentong terdapat benang sari atau putik, tergantung jenis kelamin
bunga. keberadaan putik dan benang sari yang tidak dalam satu rumah membuat
presentase keberhasilan pembuahan yang dibantu oleh serangga lalat sangat
kecil, karena belum tentu dua bunga berbeda kelamin tumbuh dalam waktu
bersamaan di tempat yang berdekatan.
Masa pertumbuhan bunga ini memakan
waktu sampai 9 bulan, tetapi masa mekarnya hanya 5-7 hari. Setelah itu
rafflesia akan layu dan mati.
Cara untuk membudidayakannya juga
belum ada, Sampai saat ini Rafflesia tidak pernah berhasil
dikembangbiakkan di luar habitat aslinya kecuali Rafflesia patma yang
berhasil hidup da mekar di Kebun
Raya Bogor dan apabila akar atau pohon inangnya mati, Raflesia akan
ikut mati. Oleh karena itu Raflesia membutuhkan habitat hutan primer untuk
dapat bertahan hidup.
Habitat
Bunga Rafflesia Arnoldi
Sejumlah pihak meyakini
bunga Rafflesia Arnoldi atau Patma Raksasa merupakan tumbuhan endemik Sumatera.
Bunga raksasa ini hanya dapat dijumpai di Bengkulu. Meskipun di beberapa tempat
lain seperti di Aceh dan Malaysia pernah dilaporkan tumbuhnya bunga Rafflesia
arnoldii, namun dimungkinkan itu ada Rafflesia dari jenis lainnya. Beberapa
lokasi yang sering ditemui tumbuh bunga Rafflesia Arnoldi antara lain di Taman Nasional Kerinci
Seblat (TNKS), Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Pusat Pelatihan
Gajah (PLG) Seblat (kabupaten Bengkulu Utara), dan Padang Guci Kabupaten Kaur.
TNBBS sendiri telah ditetapkan sebagai pusat konservasi tumbuhan ini.
Perbedaan Bunga Rafflesia dan Bunga
Bangkai
Bunga Rafflesia
Rafflesia merupakan endoparasit pada
tumbuhan merambat dari genus Tetrastigma
(famili Vitaceae), menyebarkan haustoriumnya yang mirip akar
di dalam jaringan tumbuhan merambat itu. Satu-satunya bagian
tumbuhan Rafflesia yang dapat dilihat di luar tumbuhan inangnya
adalah bunga bermahkota lima. Pada beberapa spesies, seperti Rafflesia
arnoldii, diameter bunganya mungkin lebih dari 100 cm, dan beratnya hingga
10 kg. Bahkan spesies terkecil, Rafflesia manillana, bunganya
berdiameter 20 cm. Rafflesia yang banyak dikenal masyarakat adalah jenis rafflesia
arnoldii. Jenis ini hanya tumbuh di hutan sumatera bagian selatan, terutama
Bengkulu.
Ciri utama yang membedakan rafflesia dengan bunga
bangkai secara awam adalah bentuknya yang melebar (bukan tinggi) dan berwarna
merah. Ketika mekar, bunga ini bisa mencapai diameter sekitar 1 meter dan
tinggi 50 cm. Bunga rafflesia tidak memiliki akar, tangkai, maupun daun.
Bunganya memiliki 5 mahkota. Di dasar bunga yang berbentuk gentong terdapat benang
sari atau putik, tergantung jenis kelamin bunga. keberadaan putik dan benang
sari yang tidak dalam satu rumah membuat prosentase pembuahan yang dibantu oleh
serangga lalat sangat kecil, karena belum tentu dua bunga berbeda kelamin
tumbuh dalam waktu bersamaan di tempat yang berdekatan. Masa pertumbuhan bunga
ini memakan waktu sampai 9 bulan, tetapi masa mekarnya hanya 5-7 hari. Setelah
itu rafflesia akan layu dan mati.
Sampai saat ini Rafflesia tidak pernah berhasil
dikembangbiakkan di luar habitat aslinya kecuali Rafflesia patma yang
berhasil hidup da mekar di Kebun Raya Bogor dan
apabila akar atau pohon inangnya mati, Raflesia akan ikut mati. Oleh karena itu
Raflesia membutuhkan habitat hutan primer untuk dapat bertahan hidup.
Bunga Bangkai
Selain rafflesia, bunga raksasa lain yang dikenal
masyarakat adalah bunga bangkai atau suweg raksasa Titan Arum (Amorphpophallus
titanium). Jenis ini hanya endemik tumbuh di kawasan hutan di Sumatera.
Berbeda dengan rafflesia, bunga bangkai titan
arum ini berwarna krem pada bagian luar dan pada bagian yang menjulang.
Sedangkan mahkotanya berwarna merah ke-ungu-an. Sekilas bentuknya saat mekar
terlihat seperti bunga terompet. Bila rafflesia hanya melebar, bunga bangkai
tumbuh menjulang tinggi. Ketinggian bunga bangkai jenis amorphophallus
titanium ini bisa mencapai sekitar 4 m dengan diameter sekitar 1,5 m.
Bunga bangkai ini termasuk tumbuhan dari suku
talas-talasan (araceae). Merupakan tumbuhan dengan bunga majemuk
terbesar di dunia. Berbeda dengan rafflesia yang tidak dapat tumbuh di daerah
lain, bunga bangkai dapat di budi daya. bila rafflesia parasit pada tumbuhan
rambat, bunga bangkai tumbuh di atas umbi sendiri.
Selain itu, bunga bangkai merupakan tumbuhan
berumah satu dan protogini, dimana bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu
diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan
sendiri. Bau busuk yang dikeluarkan oleh bunga ini, seperti pada rafflesia,
berfungsi untuk menarik kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Setelah masa
mekarnya (sekitar 7 hari) lewat, bunga bangkai akan layu. Dan akan kembali
melewati siklusnya, kembali ke fase vegetatif, dimana akan tumbuh pohon baru di
atas umbi bekas bunga bangkai.
IV Kesimpulan
Ternyata bunga rafflesia memiliki banyak spesies, dan hampir sebagian besar ditemukan di Indonesia. Bunga Rafflesia itu sendiri beda dengan bunga bangkai, walaupun sama-sama menghasilkan bau yang tidak sedap tapi ternyata berbeda. Supaya mudah diingat, bunga rafflesia itu merah, tidak tinggi, dan merupakan
tumbuhan parasit. Sedangkan bunga bangkai putih, tinggi, dan
merupakan tumbuhan umbi-umbian. Selain itu, berbeda dengan bunga bangkai,
rafflesia tidak dapat di budi daya.
Sumber
What is the difference between the carcass and the rafflesia flower? There are many people who still think that other names corpse flower is the rafflesia flower.
BalasHapustogel online