Pasang surut adalah perubahan atau perbedaan permukaan air
laut sepanjang waktu yang diakibatkan karena gaya gravitasi (gaya tarik) bulan
dan matahari serta karena gerakan revolusi bumi. Bulan dan matahari keduanya
memberikan gaya gravitasi tarikan terhadap bumi yang besarnya tergantung kepada
besarnya masa benda yang saling tarik menarik tersebut. Bulan memberikan gaya
tarik (gravitasi) yang lebih besar dibanding matahari. Hal ini disebabkan
karena walaupun masa bulan lebih kecil dari matahari, tetapi posisinya lebih
dekat ke bumi.
Gaya-gaya ini mengakibatkan air laut, yang menyusun 71%
permukaan bumi, menggelembung pada sumbu yang menghadap ke bulan. Pasang surut
terbentuk karena rotasi bumi yang berada di bawah muka air yang menggelembung
ini, yang mengakibatkan kenaikan dan penurunan permukaan laut di wilayah
pesisir secara periodik. Gaya tarik gravitasi matahari juga memiliki efek yang
sama namun dengan derajat yang lebih kecil. Daerah-daerah pesisir mengalami dua
kali pasang dan dua kali surut selama periode sedikit di atas 24 jam.
Energi tidal atau
energi pasang surut barangkali kurang begitu dikenal dibandingkan dengan energi
samudera yang lain seperti energi ombak (wave energy). Mengingat sumberdaya energi
hidrokarbon Indonesia akan terus menyurut dan bahkan habis di suatu saat, perlu
sejak dini dilakukan eksplorasi dan pengkajian pemanfaatan energi pasang surut
mengingat posisi negara Indonesia yang dikelilingi lautan dengan potensi energi
pasang surut cukup besar.
Prinsip kerja dari energi
pasang surut tidak terlalu rumit: sekali air pasang datang, air akan disimpan
dalam bendungan, dan ketika air surut, air di bendungan akan disalurkan melalui
pipa untuk menggerakkan turbin, yang kemudian menghasilkan listrik.
Pembangkit listrik
tenaga tidal terapung. Turbin-turbin air dan mesin-mesin listrik terletak di
bawah air, hanya bagian atas dari pembangkit listrik tersebut yang tampak
diatas permukaan laut.
Listrik tenaga pasang
surut merupakan sumber energi yang sangat efisien, dengan efisiensi 80%, ini
berarti bahwa efisiensi energi pasang surut hampir tiga kali lebih besar dari
batubara dan minyak bumi yang memiliki efisiensi 30%, dan juga secara
signifikan lebih tinggi dari efisiensi energi surya dan angin.
Keunggulan Energi Pasang Surut
· 1. Dapat
diperbaharui
·
2. Memiliki aliran energi yang lebih pasti/mudah
diprediksi,
·
3. Lebih hemat ruang
·
4. Tidak membutuhkan teknologi konversi
yang rumit
·
5. Tidak
menghasilkan polusi ( environmentaly friendly )
·
6. Biaya pemeliharaannya relatif rendah.
Kelemahan
Energi Pasang Surut
· 1. Membutuhkan alat konversi yang handal,
yang mampu bertahan dengan kondisi lingkungan laut yang keras yang disebabkan
antara lain oleh tingginya tingkat korosi dan kuatnya arus laut.
2. Pembangkit listrik
pasang surut sangat mahal untuk dibangun, yang berarti listrik tenaga pasang
surut masih tidak efektif dalam hal biaya bila dibandingkan dengan pembangkit
bahan bakar fosil.
Listrik dari energi
pasang surut juga dapat memiliki dampak negatif terhadap lingkungan; turbin
pembangkit dapat mengganggu gerakan kapal dan hewan laut yang besar di sekitar
kanal, sedangkan bangunan pembangkit listrik tenaga pasang surut dapat
mengganggu migrasi ikan di lautan, dan bahkan membunuh populasi ikan ketika
melewati turbin.
Tidak ada keraguan sedikitpun bahwa energi pasang surut memiliki potensi besar, namun juga terdapat beberapa kelemahan serius yang menghambat listrik tenaga pasang surut memiliki nilai komersial tinggi. Masih perlu banyak pengembangan agar teknologi listrik tenaga pasang surut menjadi efektif dalam hal biaya, karena potensi besar saja tidak cukup untuk membuat tenaga pasang surut kompetitif dengan bahan bakar fosil yang dominan di saat ini.
Tidak ada keraguan sedikitpun bahwa energi pasang surut memiliki potensi besar, namun juga terdapat beberapa kelemahan serius yang menghambat listrik tenaga pasang surut memiliki nilai komersial tinggi. Masih perlu banyak pengembangan agar teknologi listrik tenaga pasang surut menjadi efektif dalam hal biaya, karena potensi besar saja tidak cukup untuk membuat tenaga pasang surut kompetitif dengan bahan bakar fosil yang dominan di saat ini.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar