Senyawa adalah zat yang terbentuk dari penggabungan unsur-unsur dengan pembagian tertentu. Senyawa dihasilkan dari reaksi kimia antara dua unsur atau lebih melalui reaksi pembentukan.
Asam benzoate atau kalsium benzoate, C7H6O2
(atau C6H5COOH), adalah padatan kristal berwarna putih
dan merupakan asam karboksilat aromatik yang paling sederhana. Nama asam ini
berasal dari gum benzoin (getah kemenyan), yang dahulu merupakan satu-satunya
sumber asam benzoat. Asam lemah ini beserta garam turunannya digunakan sebagai
pengawet makanan. Asam benzoat adalah prekursor yang penting dalam sintesis
banyak bahan-bahan kimia lainnya. Bahan pengawet ini
dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil toksin (racun), spora dan
bakteri bukan pembusuk. Senyawa ini dapat memengaruhi rasa. Bahan makanan atau
minuman yang diberi kalsium benzoat dapat memberikan kesan aroma fenol, yaitu
seperti aroma obat cair. Asam benzoat digunakan untuk mengawetkan minuman
ringan, minuman anggur, sari buah, sirup, dan ikan asin. Bahan ini bisa memicu
terjadinya serangan asma pada penderita asma, serta mereka yang peka terhadap
aspirin.
Struktur Kimia
Asam Benzoat
Asam benzoat
Nama lain : Asam
benzenakarboksilat, Karboksibenzena, E210, Asam drasiklik
Rumus Molekul :
C6H5COOH atau C7H6O2
Struktur :
C6H5COOH
|
|
122,12 g/mol
|
|
Penampilan
|
Padatan kristal tak berwarna
atau jarum putih
|
Bau
|
Sedikit berbau benzaldehid atau benzoin
|
1,32 g/cm3, padat
|
|
122,4 °C (395 K)
|
|
249 °C (522 K)
|
|
Terlarutkan (air panas)
3,4 g/l (25 °C) |
|
THF 3,37 M, etanol 2,52 M, metanol 2,82 M
|
|
Keasaman (pKa)
|
4,21
|
Sifat Kimia :
Cara
Pembuatan Asam Benzoate
Pembuatan
secara industri
Asam benzoat diproduksi secara
komersial dengan oksidasi parsial toulena dengan oksigen. Proses ini
dikatalisis oleh kobalt ataupun mangan neftenat. Proses ini menggunakan
bahan-bahan baku yang murah, menghasilkan rendemen yang tinggi, dan dianggap
sebagai ramah lingkungan.
Sintesis
laboratorium
Asam benzoat sangatlah murah dan
tersedia secara meluas, sehingga sintesis laboratorium asam benzoat umumnya
hanya dipraktekkan untuk tujuan pedagogi. Ia umumnya diajarkan kepada mahasiswa
universitas.
Untuk semua metode sintesis, asam
benzoat dapat dimurnikan dengan rekristalisasi dari air, karena asam benzoat
larut dengan baik dalam air panas namun buruk dalam air dingin. Penghindaran penggunaan
pelarut organik untuk rekristalisasi membuat eksperimen ini aman. Pelarut
lainnya yang memungkinkan meliputi asam asetat, benzena, eter petrolium, dan
campuran etanol dan air.
Dengan
hidrolisis
Sama seperti nitril ataupun amida lainnya,
benzonitril dan benzoamida dapat dihidrolisis menjadi asam benzoat ataupun basa
konjugatnya dalam keadaan asam maupun basa.
Dari
benzaldehida
Disproporsionasi benzaldehida yang diinduksi oleh basa dalam reaksi Cannizzaro akan menghasilkan sejumlah asam benzoat dan benzil
alcohol dalam jumlah yang sama banyak. Benzil alkohol kemudian dapat dipisahkan
dari asam benzoat dengan distilasi.
Dari
bromobenzena
Bromobenzena
dapat diubah menjadi asam benzoat dengan "karbonasi" zat anatara fenilmagnesium bromide :
C6H5MgBr + CO2 → C6H5CO2MgBr
C6H5CO2MgBr + HCl → C6H5CO2H
+ MgBrCl
Dari
benzil alkohol
Benzil Alkohol dapat direfluks
dengan kalium permanganat ataupun oksidator lainnya dalam air. Campuran ini
kemudian disaring dalam keadaan panas untuk memisahkan mangan dioksida, dan
kemudian didinginkan untuk mendapatkan asam benzoat.
Pembuatan
secara historis
Proses industri pertama melibatkan
reaksi antara benzotriklorida (triklorometil benzena) dengan kalsium hidroksida
dalam air, menggunakan besi sebagai katalis. Kalsium benzoate yang dihasilkan
kemudian diubah menjadi asam benzoat dengan menggunakanasam klorida. Produk
proses ini mengandung turunan asam benzoat yang terklorinasi dalam jumlah yang
signifikan. Oleh karena itu, asam benzoat yang digunakan untuk konsumsi manusia
didapatkan dari distilasi getah kemenyan. Pada zaman sekarang, asam benzoat
yang digunakan untuk konsumsi diproduksi secara sintetik.
Efek Penggunaan Asam Benzoate
Asam benzoat dan garam-garamnya telah banyak digunakan dalam industri
makanan selama puluhan tahun dan merupakan bahan tambah makanan yang pengting
dalam rangka untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur yang tumbuh di
dalam media asam. Mereka juga digunakan dalam produk-produk lainnya, seperti
kosmetik dan bahan-bahan dalam bidang farmasi. Sebagai salah satu jenis zat
kimia yang umum digunakan, sebanyak 638,000 ton asam benzoat diproduksi secara
luas tiap tahunnya (WHO, 2000).
Meskipun asam
benzoat secara umum dinyatakan aman, jika terapapar asam benzoat dapat
menyebabkan iritasi terhadap mata kulit dan saluran pernafasan. Asam benzoat
dan garam-garamnya dapat menyebabkan penurunan kekebalan tubuh pada dosis
rendah pada beberapa orang yang sensitivitasnya tinggi. Efeknya dapat meliputi
asma, urticaria, asidosis, urtikaria, dan sebagainya. Toksisitas benzoat nampak
pada penggunaannya dalam dosis tinggi, yang dapat mengganggu metabolisme,
diantaranya siklus urea, glukogenesis, metabolisme asam lemak, dan siklus asam
trikarboksilat (WHO, 1997).
Telah ditemukan
bahwa asam benzoat dapat menghasilkan benzena jika direaksikan dengan asam
askorbat dengan keberadaan katalis logam transisi. JECFA (WHO, 1996 telah
mengevaluasi and menetapkan konsumsi harian untuk asam benzoat, garam benzoat
(kalsium, kalium dan natrium), benzaldehid, benzil asetat dan benzil alkohol
sebanyak 0–5 mg/kg dari berat badan. Karena diet yang berbeda-beda pada tiap
negara, makanan yang umumnya berkontribusi terhadap konsumsi asam benzoat dan
garamnya menjadi bervariasi.
Contoh Pemeriksaan Kadar Asam Benzoat pada
Softdrink dengan HPLC:
I. Tujuan
:
Tujuan
penelitian ini adalah untuk menentukan kandungan benzoat
pada minuman soft drink
II. Bahan :
Bahan yang digunakan adalah minuman soft drink merk ‘FANTA’ rasa Strawberry
dan ‘AW’ rasa Sasaparila yang mengandung Na-benzoat yang diperoleh dari mini
market di kawasan Semarang. Bahan kimia yang digunakan adalah larutan methanol
60%, akuades.
Alat :
Berbagai alat gelas, neraca analitis, kertas saring filter eluen dan sampel 0,45 dan 0,2 µm, dan HPLC-Shimadzu LC-10.
Berbagai alat gelas, neraca analitis, kertas saring filter eluen dan sampel 0,45 dan 0,2 µm, dan HPLC-Shimadzu LC-10.
III. Metode :
Larutan
standar
Menimbang Na-benzoat/asam benzoate sebanyak 100 mg dilarutkan dengan
methanol 60% ke labu ukur 100 ml (Lar.A). Membuat
seri konsentrasi dari larutan A dengan
konsentrasi 100, 200, 1000 ppm. Kemudian diinjeksikan
kedalam HPLC.
Larutan sampel
Menyaring sampel dengan kertas saring ‘Cellulose Nitrate Membrane
filter’ dengan ukuran 0,2 µm. Menimbang 5 ml sampel yang dilarutkan dengan methanol 60% kedalam labu ukur 50
ml. Kemudian larutan siap
diinjeksikan kedalam HPLC.
Sifat Fisik HPLC Kolom : C18
Eluen :
-
5 mM KH2PO4
+ 5 mM K2HPO4
(92) dan Methanol (8)
-
KH2PO4 5 mM dan K2HPO4 5 mM (0,68gr KH2PO4 dan 0,87gr K2HPO4 diencerkan dengan
akuabides sampai 1 liter)
Dektektor : SPD-10AVP 225 nM
Flow rate : 0,3 ml/menit
A press : 0 kgf/cm2
T. flow : 0,3mL/min
IV. Hasil :
Hasil dari grafik dapat dapat dilihat bahwa larutan standart dengan konsentrasi 100 ppm memiliki nilai puncak yang tertinggi dibandingan dengan konsentrasi 200 dan 1000 ppm sehingga larutan standart 100 ppm digunakan sebagai perbandingan dalam menghitung kadar benzoatnya dalam sampel. Dari perhitungan kadar benzoat dalam sampel diperoleh konsentrasi pada sampel AW 19,8 ppm dan untuk sampel Fanta 19,2 ppm dan 19,8 ppm.V. Pembahasan :
Hasil dari grafik dapat dapat dilihat bahwa larutan standart dengan konsentrasi 100 ppm memiliki nilai puncak yang tertinggi dibandingan dengan konsentrasi 200 dan 1000 ppm sehingga larutan standart 100 ppm digunakan sebagai perbandingan dalam menghitung kadar benzoatnya dalam sampel. Dari perhitungan kadar benzoat dalam sampel diperoleh konsentrasi pada sampel AW 19,8 ppm dan untuk sampel Fanta 19,2 ppm dan 19,8 ppm.V. Pembahasan :
Mekanisme pemisahan yang terjadi didasarkan pada kompetensi antara fase
gerak dan sampel berikatan dengan kolom. Zat yang keluar terlebih dahulu,
adalah zat yang yang lebih polar daripada zat yang lainnya, sedangkan zat yang
tertahan lebih lama dari kolom, merupakan zat yang lebih non polar. Semakin
polar fase gerak, waktu tambat sampel semakin lambat dan semakin non polar fase
gerak, sampel semakin cepat keluar. Metode dan kondisi awal yang menjadi acuan pada percobaan ini adalah kolom
C18, fase gerak merupakan campuran kalium asam phospat dan dikalium asam
phospat (92) dan methanol (8), detektor UV 225 nm.
Kondisi awal ini disesuaikan dengan alat yang tersedia agar dapat
diterapkan pada analisis sampel. Untuk menentukan pajang gelombang analisis
yang akan digunakan, dibuat spektrum serapan larutan standar asam benzoat,
dengan konsetrasi 100, 200, 1000 ppm, pada panjang gelombang 200-300 nm.
Panjang gelombang analisis yang dipilih adalah 225 nm, karena pada panjang
gelombang tersebut, semua zat memberi puncak yang baik. Pemilihan pajang
gelombang harus mempertimbangkan kadar zat pada sampel yang akan
dianalisis.
Dalam penelitian kali ini bahan yang digunakan adalah AW dan FANTA yang
mana keduanya menggunakan Na benzoat dalam memperpanjang umur simpan produk
mereka. Na benzoat merupakan nama dagang yang sering terdengar di pasaran,
sedangkan sodium benzoat merupakan nama ilmiahnya. Penggunaan sodium benzoat
sebagai pengawet karena sifatnya yang mudah larut dalam air sehingga banyak digunakan
dalam kosmestik dan industri pangan.
Minunan soft drink sebenarnya dikonsumsi untuk meningkatkan nilai gizi,
bersifat menghilangkan rasa haus, mempunyai efek untuk menyembuhkan. Akan
tetapi pada perkembangannya ternyata banyak soft drink yang menggunakan bahan pengawet untuk memperpanjang umur simpan. Hal
ini terlihat dari analisa benzoat dengan menggunakan HPLC yang mana diperoleh
konsentrasi pada sampel AW 19,8 ppm dan untuk sampel Fanta 19,2 ppm dan 19,8
ppm. Dengan adanya bahan pengawet maka dapat menurunkan nilai gizi suatu
produk. Umur simpan dari produk dijelaskan dengan tanggal kadarluasa produk
yang masih dapat diterima secara organoleptik.
Sumber
http://setyawahyu93.blogspot.com
id.wikipedia.org/wiki/Asam_benzoat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar